Jumat, 30 Desember 2011

waspadalah..

hati-hati,,penipuan baru merajalela di Toko Bagus..
dengan modus penjualan HP Samsung Galaxy Mini dengan Nomor Hp 085869630192 (yg sudah pasti lgsg dinonaktifkan oleh si penipu).
dengan nomor rekening BCA 0312294182 a/n Wawan Ariyanto .waspadalah.waspadalah..
tolong sebarkan informasi ini ke teman anda.waspadalah..

Minggu, 11 Desember 2011

jodohku

Jika ada yang bertanya, bagaimana aku memandang perkara jodoh, maka akan ku jawab, bagiku sama saja kau menanyakan keyakinanku tentang kematian..

Jodoh dan kematian adalah rahasi-Nya yang tersembunyi dalam tabir keghaiban-Nya, dan tersimpan dengan indah dalam tiap lembar daun di lauhul mahfuzh..

Lalu apa yang ku khawatirkan? Dan kenapa pula ku harus mengejar? Tidak, aku tak sudi.. Ku katakan pad...amu wahai para wanita perhiasan terindah dunia..

Jangan pernah mengobral murah kehormatanmu untuk hal yang kau sendiri tak yakin kehakikiannya? Pahamkah maksudku?

Ku tanya padamu, pernahkah kau jatuh cinta? Ku akui, akupun juga… Tapi tak pantas bagi kita mengumbar rasa itu.. Rasa yg entah akan berlabuh di mana?

Lalu pikirkan, jika dia yang kau cinta, yang mengganggu tidurmu, membuatmu menangis karena rindu, ternyata bukan atau mungkin tak kan pernah menjadi pendampingmu, atau bukan kau yang dia pilih? Tak malukah? Tak malukah?
Lalu, apa masih mampu kau tatap wajah suamimu kelak dengan cinta yang seutuhnya jika ternyata dulu kau pernah menaruh separuh hatimu pada lelaki lain…

Wahai para lelaki, tak cemburukah? Tak cemburukah? Tak cemburukah kau jika saat ini wanita yang kau pilih kelak sedang menyerahkan hatinya pada lelaki selainmu, namun ternyata kau yang akan meminangnya.
Tak sakit hatikah bila ketika bersamamu, ternyata dia tengah membandingkanmu dengan sosok lain dalam hatinya? Tak sedihkah? Tak sakitkah? Tak cemburukah? Jika kau, para lelaki, menjawab ‘ya’ maka, itu pula yang kami, wanita, rasakan..

Takkan pernah bosan ku ingatkan, bahwa yang akan berlaku tetaplah ketetapan-Nya…. Sekuat apapun usaha kalian jika tak sejalan dengan kehendak-Nya, maka tak akan pernah terjadi.. .

Lalu, buat apa kau mubazirkan waktumu? Untuk apa Kau kuras energi? Kerana apa kau habiskan airmatamu?…. untuk orang yang belum tentu menjadi milikmu? Untuk apa?

Dan ku katakan padamu. Mungkin kau yang akan memilihku belum ku cinta saat itu. Tapi ketahuilah, karena kau memilihku, kau ku cinta…

Bukankah jatuh cinta adalah sebuah proses? Akan ada sebab, akan ada hal yang membuatku jatuh cinta padamu, dan kau pun akan mencintaiku.. Dan ketika itu terjadi, semua telah terangkai dengan indah dalam kerangka kehalalan, dalam ikatan pernikahan yang disebut mitsaqan ghalizhan..

Dan tak akan pernah ada ragu ku katakan kuserahkan cintaku UTUH TAK TERSENTUH, padamu.. Hanya padamu.. ya, hanya padamu dan untukmu duhai cintaku….,

Sabtu, 23 Juli 2011

salah

Kecewa Karna Kekasih.
Aku ta menerti apa yang da dipikiranmu saat ini..
kamu sebegitu tega hianati aku,,

hianati cintaku. kasih sayangku.
kepercayaanku.

mengapa kau lakukan ini padaku,,
harus sesabar apa aku menghadapi dirimu,,
aku sungguh sungguh terluka kasih..
kau tegakan cinta ini bahkan makan cinta ini..

Jumat, 22 Juli 2011

tahajud

Rasulullah SAW nyaris tidak pernah melewatkan satu malam pun kecuali dengan shalat tahajud, bahkan di saat peperangan sekalipun. Dulu, shalat tahajud diwajibkan. "Setelah turun surat Al-Muzzammil ayat 19 dan 20 baru disunatkan," ujar Prof Dr Mohammad Shole...h, pengasuh Klinik Terapi Tahajud dan trainer salat khusyuk kepada Damanhuri Zuhri dari Republika, Rabu (31/1). Mengapa Rasulullah SAW menganjurkan shalat ini, hanya Beliau yang tahu. Namun perkembangan sains membuktikan, shalat ini banyak manfaatnya. "Secara medispun bisa dibuktikan," ujar pria yang tahun 2000 berhasil mempertahankan disertasi doktornya di jurusan Psikoneuroimunologi Unair mengenai shalat tahajud untuk sistem imun tubuh ini. Berikut ini penjelasannya mengenai kajian ilmiahnya tentang tahajud: Apa alasan Anda tertarik meneliti tentang shalat tahajud dan hubungannya dengan sistem imun tubuh? Pertama, tidak ada shalat sunat yang dianjurkan oleh Alquran kecuali tahajud. Sedangkan shalat-shalat sunat lain itu hanya sampai pada tataran hadis Rasulullah SAW. Kalau shalat sunat tahajud itu ada di dalam surat Al-Muzzammil ayat 1 sampai 20 terutama pada ayat 1 sampai 10. Kemudian Surat Al-Isra ayat 79. Ini alasan logika normatifnya. Kedua, Rasulullah SAW sama sekali tidak pernah meninggalkan shalat tahajud. Ketiga, tidak ada shalat sunat yang diwajibkan Islam kecuali tahajjud. Selama satu tahun Rasulullah mewajibkan umatnya melaksanakan shalat tahajjud, sebelum turun ayat tadi. Lalu ada hadis kudsi yang menjelaskan tentang setiap dua per tiga malam Allah SWT turun ke langit pertama sambil menyerukan, "Hamba-Ku yang sedang rukuk dan sujud melaksanakan shalat tahajjud, permintaanmu akan Aku beri, doamu akan Aku kabulkan, dosamu akan Aku ampuni." Ditambah dengan hadis riwayat Tabrani yang menjelaskan bahwa shalat tahajud itu kebiasaan yang dilakukan oleh para orang-orang saleh di jaman dulu dan itu menyembuhkan baik fisik maupun psikis. Logika pengalamannya: saya dulu pernah kena penyakit kangker kulit. Dokter sudah angkat tangan. Namun tahajud menyelamatkan saya. Tahun 1982 sampai 1987, setelah itu saya dinyatakan sembuh sama sekali. Berapa lama disertasi Anda susun? Enam bulan sudah selesai. Enam bulan penelitiannya. Saya termasuk tercepat, 1998 sampai 2000. Jadi, dua tahun setengah lebih satu bulan. Mengapa sistem imun yang Anda teliti? Dalam tubuh kita oleh Yang Mahakuasa sudah ada yang namanya sistem imun (daya tahan tubuh). Daya tahan tubuh itu maksudnya apa? Misalnya, darah kita kalau dilihat merah tapi kalau dianalisis darah kita campur dengan reagen kemudian dianalisis di laboratorium nanti komponen di dalam tubuh macam-macam darah itu. Jadi, ada hemoglobin, ada hormon kartisol. Dosen saya bilang, saya ini banyak mematahkan teori ilmu kedokteran lama. Semisal, jantung koroner secara teori kedokteran lama tidak bisa disembuhkan. Tapi, melalui imunitas imunologi tadi penyakit ini bisa disembuhkan. Bagaimana bisa? Jantung koroner ini penyebabnya tersumbatnya arteri jantung karena kolestarol. Kolesterol itu adalah lemak yang berwarna kuning yang berasal dari makanan yang kita makan diolah oleh tubuh menjadi glikogen kemudian diolah lagi menjadi glukosa. Glukosa diolah lagi menjadi kolesterol. Kalau orang tidak pernah gerak maka kolesterol akan menyumbat pada organ yang tidak pernah digerakkan. Nah, kalau orang itu mau shalat tahajud berlama-lama seperti Rasulullah SAW, dua rakaat saja semalam, nantinya akan ada metabolisme tubuh kita akan bercucuran keringat, bahkan di ruangan ber-AC sekalipun. Keluarnya keringat ini menyehatkan. Karena di dalam tubuh kita ada metabolisme kolesterol-kolesterol akan dibakar ATP/ADP sehingga menjadi energi yang merangsang kelenjar keringat untuk berkeringat. Jadi, kalau tidak berkeringat tidak banyak membawa dampak fisik. Kebanyakan orang shalat tahajud itu hanya sekadar memburu-buru pahala atau mengejar maqamam mahmuda dalam pengertian sempit. Maksud Anda dengan maqamam mahmuda? Shalat tahajjud menjadi Bupati. Untuk tujuan duniawi. Kesehatan dan keimanan itu saya kira yang paling tepat untuk maqamam mahmuda. Bagaimana sampai pada kesimpulan bahwa shalat tahajud berpengaruh pada sistem imun tubuh? Penelitian saya dari 51 siswa SMU yang saya ambil training sebelumnya yang usianya sama. Karena syarat penelitian kuantitatif itu harus homogen. Jadi, usianya sama yaitu laki-laki antara usia 16 tahun sampai 20 tahun. Sama-sama SMU kelas 1 Hidayatullah yang tidak pernah shalat tahajjud sama sekali. Kemudian tidak pernah mengikuti tariqah-tariqah dan sebagainya. Kemudian saya ambil darahnya sebelum shalat. Kemudian saya ambil darahnya lagi setelah shalat satu bulan, saya ambil darahnya lagi setelah dua bulan. Aktivitasnya sama, menu makannya sama, usianya sama, sama-sama tidak pernah shalat tahajud. Ternyata variabel yang saya teliti, makrofagnya beda. Makrofag itu intinya adalah sel imunitas tubuh yang berfungsi untuk memakan sel lain yang tidak normal. Jadi, kalau ada orang kena kista itu menunjukkan bahwa makrofagnya mengalami defisiensi. Saya sudah bisa mendeteksi orang itu mengalami penurunan. Dengan demikian kalau teorinya dirunut lebih dalam, makrofag tidak akan berproduksi kalau yang bersangkutan stress. Kalau dirunut lagi mungkin orang ini kena penyakit hati seperti, iri, dengki, sombong. Nah hal yang seperti ini yang menyebabkan stress. Nggak pernah qona-ah (puas), tawakal, jadi, akidah itu menentukan sekali penyakit seseorang. Kenapa orang yang sering tahajud tak pusing kepala, padahal dia bangun tengah malam? Karena otak kita ketika shalat tahajjud melepaskan seritonin, beta endorsin, dan melatonin yang diproduksi otak. Ketika seseorang shalat tahajjud, seritonin, beta endorsin, dan melatonin itu terproduksi. Itu yang menyebabkan kita menjadi tenang. Karena ketenangan itulah maka homeostasis terjaga. Pusing disebabkan karena terganggunya homeostasis, mungkin bisa hipertensi atau hipotensi. Shalat tahajud itu kan meditasi tingkat tinggi. Itu yang menjaga homeostasis atau kecenderungan untuk tetap dalam keadaan normal. Orang sakit itu terganggunya homeostasis. Nah, ketika shalat tahajud relaksasinya tercapai secara maksimal maka keseimbangan tubuh terjaga. Tak akan ada hipertensi dan hipotensi. Termasuk kolesterol akan dibabat habis oleh aktivitas tahajud. Kolesterol akan hilang menjadi energi. Bagaimana Shalat Tahajud yang Benar? Yaitu dilakukan dengan khusyuk, tulus ikhlas, gerakannya seperti Rasulullah shalat kemudian kontinyu. Saya merujuk kepada hadis shahih Muslim yang diriwayatkan Khuzaifah yang pernah bercerita suatu malam pernah shalat tahajjud bersama Rasulullah kemudian begitu mengangkat tangan sebagai tanda takbiratul ihram terdengar dari belakang Rasulullah terisak-isak karena manangis. Rasulullah kemudian membaca doa iftitah sangat pelan setelah itu membaca Al Fatihah sangat pelan sekali setelah itu baca surat. Surat yag dibaca Rasulullah tidak tanggung-tanggung yaitu surat Al Baqarah, padahal ayatnya ada 286. Ketika sampai seratus ayat kata Khuzaifah kiranya disudahi ternyata tidak masih dilanjutkan. Setelah selesai surat Albaqarah, ternyata ditambah surat An-Nisaa. Setelah surat An-Nisa, dilanjutkan membaca surat Ali Imran. Nah, sehingga satu rakaat saja membaca tiga surat yang panjang-panjang kira-kira lima juz lebih. Kata Khuzaifah, "Bukan hanya di situ. Setelah Rasulullah membaca surat kemudian rukuk yang lamanya sama dengan membaca Alqurannya. Kemudian i'tidal sama dengan rukunya. Kemudian sujud sama dengan i'tidalnya, setelah itu duduk iftirasi sama dengan sujudnya. Sehingga Rasulullah semalam hanya dua rakaat. Kemudian tambah satu rakaat witir keburu sudah Bilal adzan." Inilah yang saya trainingkan. Tetapi saya tidak ajarkan shalat yang panjang-panjang itu. Suratnya silahkan apa yang dihapal, tetapi setelah membaca surat jangan langsung ruku, disambung lagi dengan dialog, mengadukan masalah kepada Allah. Bisa juga kita manfaatkan sebelum rukuk kita mendialogkan segala persoalan yang sedang kita hadapi. Mungkin anak yang jauh dari harapan, suami yang punya masalah, ekonomi yang morat-marit. Itu diadukan kepada Allah. Jadi, shalat khusyuk itu bukan shalat yang lupa segala-galanya. Kita tidak perlu menargetkan shalat tahajud itu delapan rakaat ditambah tiga rakaat witir yang penting bukan kuantitasnya tapi kualitas. Ada conect, komunikasi intens dengan Allah bahwa kita sadar sesadar-sadarnya sedang shalat menghadap kepada yang Mahakuasa, Mahaagung, Mahasegala-galanya. Digenggaman-Nya lah segala urusan. Sehingga kalau kita sudah bisa seperti itu nikmat rasanya. Karena itu nikmat maka sayang kalau diputus. Dua rakaat saja bisa dua jam setengah. Prof Dr Mohammad Sholeh

Sabtu, 23 April 2011

thanks

Berterima kasihlah pd org yg telah MELUKAI hatimu krn dia telah membuat hatimu kuat.Berterima kasihlah pd org yg telah MEMBOHONGImu krn dia membuat hidupmu makin bijaksana.Berterima kasihlah pd org yg telah MEMBENCImu krn dia yg mengasah ketegaranmu.Dan berterima kasihlah pd orang yg telah MENYAYANGImu krn itulah ANUGERAH TERINDAH dalam hidupmu..

Minggu, 20 Maret 2011

Ya Rabb

Ya Allah, sayangilah kami & berkahilah apa yg telah Engkau anugerahkan kpd kami, berikanlah kekuatan untuk membalas keburukan dengan kebaikan. orang lain menghina, kami memaafkan. orang lain marah, kami bersabar. orang lain membenci, kami membalas dengan cinta. Ya Allah, jadikanlah kehidupan kami ini sesuai dg tuntunan, bimbi...ngan & keridhaanMu. ~Aamiin~

Sabtu, 19 Maret 2011

bismillah..

Dalam Hadits Rasulullah saw bersabda, “Setiap pekerjaan yang baik, jika tidak dimulai dengan “Bismillah” (menyebut nama Allah) maka (pekerjaan tersebut) akan terputus (dari keberkahan Allah)”.


Dalam keseharian kita tentunya selalu melakukan kegiatan dan aktivitas, tanpa kegiatan dan aktivitas kehidupan kita akan hampa, hambar dan tidak produktif. Kegiatan tersebut bisa dilakukan dimana saja, di rumah, di kantor, di jalan, di warung, di pasar, di sekolah dan ditempat-tempat lainnya. Dan –bagi orang beriman- kegiatan atau aktivitas adalah sarana menebar kebajikan, baik kata maupun perbuatan selalu memberikan kebaikan pada dirinya dan orang lain. Bukankah Rasulullah saw mengumpamakan jati diri seorang muslim seperti seekor lebah. Makanan yang dimakan adalah baik dan yang dikeluarkan pun baik, lebah hinggap atau tinggal tidak pernah merusak yang lainnya.

Namun kadangkala kebanyakan dari kita tidak sadar memulai segala aktivitas atau kegiatan tanpa mengucapkan membaca kalimat bismillah, padahal diterima atau tidak amal perbuatan seseorang bergantung pada kalimat tersebut.

Ketika bangun tidur sudahkah kita mengucapkan alhamdulillah dan memulai aktivitas hari itu dengan bismillah?

Ketika akan mandi, berpakaian, sarapan pagi sudahkah kita memulainya dengan bismillah?

Ketika akan berangkat ke kantor, keluar dari rumah, naik kendaraan sudahkah kita memulainya dengan bismillah?

Ketika di kantor, sudahkah ketika kita masuk ruangan kantor, menyalakan komputer, membuka berkas atau file, membuka rapat, menulis, membaca memulainya dengan bismillah?

Begitu banyak lagi aktivitas yang kita lakukan dalam keseharian kita, namun sudahkan kita memulainya dengan bismillah??

Kadang kita menganggap hal tersebut adalah sepele, padahal di sisi Allah merupakan kebaikan yang bernilai besar, diberkahi atau tidaknya perbuatan dan aktivitas seseorang tergantung pada saat memulainya.

Sebenarnya apa sih keistimewaan dari bismillah sehingga Allah dan Rasul-Nya mensyariatkan kepada kita untuk memulai segala aktivitas, perbuatan dan kegiatan dengan membaca bismillah?

Sebagian ulama salaf mengatakan bahwa “bismillah merupakan inti kandungan ajaran Islam” karena di situ ada unsur keyakinan terhadap Allah yang telah memberikan kekuatan sehingga seseorang dapat melakukan aktivitas yang diinginkan, pangakuan akan ketidakberdayaan seseorang di hadapan Allah Taala. “La haula wala quwwata illa billah (Tiada daya dan upaya kecuali atas izin Allah). Apalagi kalau bacaannya kita sempurnakan dengan kata bismillahirrahmanirrahim maka kita telah meyakini akan kebesaran Allah yang telah memberikan nikmat dan karunia, kasih sayang dan rahimnya kepada seluruh makhluk-Nya.

Jika kita runut secara bahasa, maka akan kita dapatkan keagungan kalimat bismillahirrahmanirrahim. kata Bismillah misalnya merupakan tiga rangkaian kata yang mengandung arti yang agung yaitu Ba (bi), Ism, dan Allah.

1. Huruf ba yang dibaca bi di sini mengandung dua arti:
Pertama: huruf bi yang diterjemahkan dengan kata “dengan” menyimpan satu kata yang tidak terucapkan tetapi harus terlintas dalam benak ketika mengucapkan basmalah, yaitu memulai. Sehingga bismillah berarti “saya atau kami memulai dengan nama Allah”. Dengan demikian kalimat tersebut menjadi semacam doa atau pernyataan dari pengucap. Atau dapat juga diartikan sebagai perintah dari Allah (walaupun kalimat tersebut tidak berbentuk perintah), “Mulailah dengan nama Allah!”.

Kedua: huruf bi yang diterjemahkan dengan kata “dengan” itu, dikaitkan dalam benak dengan kata “kekuasaan dan pertolongan”. Pengucap basmalah seakan-akan berkata, “dengan kekuasaan Allah dan pertolongan-Nya, pekerjaan yang sedang saya lakukan ini dapat terlaksana”. Pengucapnya seharusnya sadar bahwa tanpa kekuasaan Allah dan pertolongan-Nya, apa yang sedang dikerjakannya itu tidak akan berhasil. Ia menyadari kelemahan dan keterbatasan dirinya tetapi pada saat yang sama –setelah menghayati arti basmalah ini – ia memiliki kekuatan dan rasa percaya diri karena ketika itu dia telah menyandarkan dirinya dan bermohon bantuan Allah Yang Maha Kuasa itu.

2. Kata Ism setelah huruf bi terambil dari kata as-sumuw yang berarti tinggi dan mulia atau dari kata as-simah yang berarti yang berarti tanda. Kata ini biasa diterjemahkan dengan nama. Nama disebut ism, karena ia seharusnya dijunjung tinggi atau karena ia menjadi tanda bagi sesuatu.

Syaikh Al-Maraghi dalam tafsirnya menjelaskan dengan penyebutan nama di sini berarti dirinya memulai pekerjaan dengan nama Allah dan atas perintahnya bukan atas dorongan hawa nafsu belaka.

Penyebutan nama Allah diharapkan pekerjaan itu menjadi kekal disisi Allah. Di sini bukannya Allah yang nama-Nya disebut itu yang kita harapkan menjadi kekal karena Dia justru Maha Kekal. Namun yang kita harapkan adalah agar pekerjaan yang kita lakukan itu serta ganjarannya menjadi kekal sampai hari kemudian. Banyak pekerjaan yang dilakukan seseorang tetapi tidak mempunyai bekas apa-apa terhadap dirinya atau masyarakatnya, apalagi berbekas dan ditemui ganjarannya di hari kemudian. Demikianlah Allah mentamsilkan perbuatan orang-orang yang kafir yang tidak dibarengi dengan keikhlasan kepada Allah, “Dan Kami hadapi hasil-hasil karya mereka (yang baik-baik itu), kemudian Kami jadikan ia (bagaikan) debu yang beterbangan (sia-sia belaka). (QS 25: 23)

3. kata Allah, berakar dari kata walaha yang berarti mengherankan atau menakjubkan. Jadi Tuhan dinamai Allah karena segala perbuatan-Nya menakjubkan dan mengherankan. Karena itu terdapat petunjuk yang menyatakan, “Berfikirlah tentang makhluk-makhluk Allah dan jangan berfikir tentang Dzat-Nya”.

Sementara itu sebagian ulama mengungkapkan bahwa kata Allah terambil dari kata aliha – ya’lahu yang berarti menuju dan bermohon. Tuhan dinamai Allah karena seluruh makhluk menuju serta bermohon kepada-Nya dalam memenuhi kebutuhan mereka, atau juga berarti menyembah dan mengabdi, sehingga lafazh Allah berarti “Zat yang berhak disembah dan kepada-Nya tertuju segala pengabdian”.

Syaikh Mutawalli Sya’rawi, seorang guru besar pada universitas Al-Azhar, ulama kontemporer dan pakar bahasa menyebutkan dalam tafsirnya tentang keistimewaan lafadz Allah ; “Lafadz Allah selalu ada dalam diri manusia, walaupun ia mengingkari wujud-Nya dengan ucapan atau perbuatannya. Kata ini selalu menunjuk kepada Dia yang diharapkan bantuan-Nya itu. Perhaitkanlah kata Allah. Bila huruf pertamanya dihapus, maka ia akan terbaca Lillah yang artinya “demi/karena Allah”. Bila satu huruf berikutnya dihapus, akan terbaca lahu, yang artinya untuk-Nya. Bila huruf berikutnya dihapus, maka ia akan tertulis huruf ha yang dapat dibaca hu (huwa) yang artinya Dia”.

Apabila anda berkata Allah maka akan terlintas atau seyogianya terlintas dalam benak Anda segala sifat kesempurnaan. Dia Mahakuat, mahabijaksana, Mahakaya, Maha Berkreasi, Mahaindah, Mahasuci dan sebagainya. Seseorang yang mempercayai Tuhan, pasti meyakini bahwa Tuhannya Mahasempurna dalam segala hal, serta Mahasuci dari segala kekurangan.

Sifat-sifat Tuhan yang diperkenalkan cukup banyak. Dalam salah satu hadits dikatakan bahwa sifat (nama-nama) Tuhan berjumlah sembilan puluh sembilan nama (sifat).
Demikian banyak sifat (nama) Tuhan, namun yang terpilih dalam basmalah hanya dua sifat, yaitu Ar-Rahman dan Ar-Rahim yang keduanya terambil dari akar kata yang sama. Agaknya sifat ini dipilih, karena sifat itulah yang paling dominan. Dalam hal ini Allah dalam Al-Quran menegaskan “Rahmat-Ku mencakup segala sesuatu”. (QS 7: 156). Sebuah hadits Qudsi menyebutkan bahwa rahmat Allah mengalahkan amarah-Nya.

Kedua kata tersebut, Ar-Rahman dan Ar-Rahim, berakar dari kata Rahm yang juga telah masuk dalam perbendaharaan bahasa Indonesia, yang berarti peranakan atau kandungan. Apabila disebut kata Rahim, maka yang terlintas di dalam benak adalah ibu dan anak, dan ketika dapat terbayang betapa besar kasih sayang yang dicurahkan sang ibu kepada anaknya. Tetapi, jangan disimpulkan bahwa sifat Rahmat Tuhan sepadan dengan sifat rahmat ibu.

Abu Hurairah meriwayatkan sabda Rasulullah saw yang mendekatkan gambaran besarnya rahmat Tuhan: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Allah SWT menjadikan rahmat itu seratus bagian, disimpan di sisi-Nya sembilan puluh sembilan dan diturunkan-Nya ke bumi itu satu bagian. Satu bagian inilah yang dibagi pada seluruh makhluk. (begitu ratanya sampai-sampai satu bagian yang dibagikan itu diperoleh pula oleh) seekor binatang yang mengangkat kakinya karena dorongan kasih saying, khawatir jangan sampai menginjak anaknya”. (HR. Muslim)

Dalam ungkapan lainnya disebutkan bahwa kata Rahman adalah merupakan sifat kasih sayang Allah kepada seluruh makhluk-Nya yang diberikan di dunia, baik manusia beriman atau kafir, binatang dan tumbuh-tumbuhan serta makhluk lainnya. Bukankah kita –dengan kasih sayang-Nya- telah diberikan kehidupan, diberikan kemudahan menghirup udara, kemudahan berjalan, berlari dan melakukan segala aktivitasnya, walaupun sangat sedikit dari kita mau merenungkan apalagi mensyukuri segala nikmat tersebut? Allah senantiasa memberikan kasih sayang-Nya kepada manusia sekalipun mereka ingkar kepada-Nya.

Sementara itu kara Rahim diberikan secara khusus oleh Allah kelak nanti dialam akhirat yaitu hanya bagi mereka yang beriman dan mensyukuri segala kenikmatan yang telah dianugrahkan kepada mereka. Kasih sayang-Nya secara khusus diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang mengabdikan dirinya kepada Allah dan yakin bahwa semua kenikmatan adalah bersumber dari Allah. Bahkan yakin bahwa segala amal ibadahnya, perbuatan baiknya tidak akan menjamin akan dirinya masuk ke surga-Nya kecuali karena Rahmat-Nya.

Suatu kali Rasulullah saw berpesan kepada para sahabatnya, “Bersegeralah kalian berbuat baik dan perkuatlah hubungan kepada Allah. Dan ketahuilah bahwa amal kalian tidak menjamin kalian masuk surga. Sambil terheran para sahabat bertanya, “Termasuk Engkau wahai Rasulullah”? Rasulullah saw menjawab, “Betul, termasuk saya..kecuali jika Allah menganugrahkan rahmat-Nya dan karunia-Nya kepadaku”. Wallahu a’lam.
Sumber : http://www.dakwatuna.com/2007/keagungan-bismillah

iblis mendekati kita saat marah..

suatu hari, Rosulullah saw bertamu ke rumah Abu Bakar. ketika sedang bercengkerama dg Nabi saw, tiba-tiba datang seorang arab badui menemui Abu Bakar dan langsung mencela Abu Bakar. makian, kata-kata kotor keluar dari mulut orang itu. namun Abu Bakar tidak menghiraukannya. Ia melanjutkan perbincangan dg Rosulullah. Malihat hal ini Rosulullah tersenyum.

Kemudian orang badui itu kembali memaki Abu Bakar. kali ini, makian dan hinaannya makin kasar. namun, dengan keimanan yg kokoh serta kesabarannya, Abu Bakar tetap membiarkan orang tersebut. Rosulullah kembali memberikan senyum.

Semakin marahlah orang badui ini. untuk ketiga kalinya, ia mencela Abu Bakar dg makian tg lebih menyakitkan. kali ini selaku manusia biasa yg memilii hawa nafsu, Abu Bakar tidak dapat menahan amarahnya. dibalasnya makian orang badui itu . terjadilah perang mulut. seketika itu, Rosulullah meninggalkan Abu Bakar tanpa mengucapknan salam.

Melihat hal ini, selaku tuan rumah, Abu Bakar tersadar dan menjadi bingung. dikejarnya Rosulullah yg sudah sampai halaman rumah. kemudian , Abu Bakar berkata, "Wahai Rosulullah, janganlah anda biarkan aku dalam kebingungan yg sangat. jika aku berbuat kesalahan, jelaskan kesalahanku".

Rosulullah menjawab, "Sewaktu ada seorang arab badui datang lalu mencelamu, dan engkau tidak menanggapinya, aku tersenyum karena karena banyak malaikat disekelilingmu yg akan membelamu dihadapan ALLAH. begitupun yg kedua kali, ketika ia mencelamu dan engkau tetap membiarkannya, maka para malaikat semakin bertambah banyak jumlahnya. oleh sebab itu, aku tersenyum. namun, ketika kali ketiga ia mencelamu dan engkau menanggapinya dan membalasnya, maka seluruh malaikat pergi meninggalkanmu. hadirlah iblis disisimu. oleh karena itu, aku tidak ingin berdekatan dengannya, dan aku tidak memberikan salam kepadanya". (Dahsyatnya sabar, 2010)

"Jangan sekali-kali kamu mencaci maki sseorang. Apabila ada org yg mencacimu  atau mencelamu dg sesuatu yg dia mengetahui hal itu ada padamu  maka janganlah kamu membalas mencelanya dg sesuatu yg kamu mengetahuinya  ada padanya, krn ssungguhnya akibat hal itu akan kembali kepadanya" (HR Abu Daud & Tirmidzi)

Sabtu, 12 Februari 2011

wed

Menikahlah dengan orang yang lebih mencintai diri kita daripada kita mencintai diri orang itu. Itu lebih baik daripada menikahi orang yang kita cintai tetapi tidak menyintai diri kita karena adalah lebih mudah mengubah pendirian diri sendiri daripada mengubah pendirian orang lain..

Senin, 31 Januari 2011

miss u...

ini  bukan keputusan yang mudah, bukan juga suatu hal yang ringan untuk di jalani, segala sesuatunya tentang meninggalkan dan melupakan kamu pasti akan berat, tapi keputusan harus di ambil..
Disaat semua harapanku, semua kesungguhan dan ketulusan cintaku hanya untukmu,,
Aku sayang banget sama kamu…lebih dari yang bisa kamu bayangin, dan akan selalu seperti itu sampai kapanpun, tapi kalau keadaan seperti ini terus, bahkan untuk berteman denganmu menjadi berbahaya, dan akan menyakiti banyak hati. Bukan hanya hati kita berdua, tapi hati orang-orang di sekitar kita.,,,
Mungkin sebaiknya kita melanjutkan hidup tanpa harus kisah hidup kita bersentuhan. ,,hidup adalah pilihan,,
bukan keputusan yang mudah, bukan juga suatu hal yang ringan untuk di jalani, segala sesuatunya tentang meninggalkan dan melupakan kamu pasti akan berat, tapi keputusan harus di ambil..
Disaat semua harapanku, semua kesungguhan dan ketulusan cintaku hanya untukmu,,
Aku sayang banget sama kamu…lebih dari yang bisa kamu bayangin, dan akan selalu seperti itu sampai kapanpun, tapi kalau keadaan seperti ini terus, bahkan untuk berteman denganmu menjadi berbahaya, dan akan menyakiti banyak hati. Bukan hanya hati kita berdua, tapi hati orang-orang di sekitar kita.,,,
Mungkin sebaiknya kita melanjutkan hidup tanpa harus kisah hidup kita bersentuhan. ,,hidup adalah pilihan,,

Minggu, 23 Januari 2011

uji efek diuretik ekstrak etanol 70 % daun ceplukan


BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
            Diuretik berperan dalam penyembuhan beberapa penyakit, hal ini berkaitan dengan penyembuhan penyakit tertentu, terutama yang berhubungan dengan penurunan tekanan darah melalui pembuangan air dalam darah pada penyakit hipertensi dan pembuangan zat-zat tertentu pada penyakit ginjal (batu ginjal), serta asam urat tinggi, hiperkalsemia, diabetes insipidus (Permadi, 2002).
            Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan kedua menunjukkan jumlah pengeluaran (kehilangan) zat-zat terlarut dan air. Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udema, yang berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstrasel kembali menjadi normal (Sunaryo, 1995).
            Walaupun kerjanya pada ginjal, diuretik bukan ”obat ginjal”, artinya senyawa ini tidak dapat memperbaiki atau menyembuhkan penyakit ginjal, demikian juga pada pasien insufisiensi ginjal jika diperlukan dialisis, tidak akan dapat ditangguhkan dengan penggunaan senyawa ini (Mutschler, 1991) .
            Beberapa diuretika pada awal pengobatan justru memperkecil ekskresi zat-zat penting urin dengan mengurangi laju filtrasi glomerulus sehingga akan memperburuk insufisiensi ginjal. Dengan demikian obat yang dapat digunakan secara terapetik hanyalah yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi gerakan air dan elektrolit dalam organisme. Pengaruh terhadap proses transport hanya seakan-akan saja khas terhadap ginjal. Karena konsentrasi diuretika pada saat melewati nefron meningkat dengan hebat, maka efeknya pada ginjal (efek diuretika) dibandingkan efek pada organ lain lebih dominan. Jika pada peningkatan ekskresi air terjadi juga peningkatan garam-garam, maka diuretika ini dinamakan saluretika atau natriuretika (diuretika dalam arti sempit) (Mutschler, 1991).
            Furosemida merupakan kelompok diuretika kuat yang telah teruji secara medis ilmiah. Sebagai diuretika kuat, furosemida merupakan obat yang paling sering digunakan di Indonesia, yaitu sekitar 60% dibandingkan dengan diuretika kuat yang lain. Hal ini terjadi karena mula kerja, waktu paruh dan waktu kerja relatif singkat sehingga efek diuretikanya cepat timbul dan sangat cocok digunakan untuk keadaan akut namun sangat disayangkan pemakaian furosemida dapat menimbulkan efek samping gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, terutama ion Natrium dan Kalium. Kedua ion ini banyak yang dieksresikan sehingga menimbulkan hiponatrinemia dan hipokalemia (Sulatri dalam Agoes, 1992; Ganiswara, 1995; Mutschler, 1991).
            Oleh karena efek samping obat furosemida yang berupa gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit maka digunakan tanaman obat. Diuretik yang berasal dari tumbuhan diharapkan akan lebih aman dibanding obat sintetik.salah satu tumbuhan yang secara empiris berkhasiat diuretik adalah ceplukan (physalis angulata L.), daun nya dapat digunakan sebagai obat bengkak, peluruh air seni (diuretik) dan memperbaiki pencernaan pada anak-anak (Hutapea, 1994).
Tanaman obat telah terbukti aman dikonsumsi karena sudah berabad-abad lamanya dikonsumsi oleh nenek moyang kita. Tidak pernah ditemukan sejarah satu generasi hilang gara-gara mengkonsumsi tanaman obat. Tanaman obat lebih murah karena bisa ditanam sendiri, dicari dikebun-kebun, dan harga yang sangat murah jika dibandingkan dengan obat kimia (Permadi, 2002).
Tanaman ceplukan berkhasiat sebagai pereda demam, penghilang nyeri, peluruh kencing (diuretik), kencing manis (diabetes melitus), anti toksik dan pereda batuk (Dalimartha, 2006). Efek diuretik dari tanaman ceplukan dibuktikan oleh Azizah (2005), ekstrak air daun ceplukan  konsentrasi 10 % b/v (1,25 g/ kg BB)  memberikan efek diuretik pada tikus putih jantan galur Wistar. Dalam penelitian tersebut senyawa yang diuji bersifat polar. Untuk melanjutkan penelitian tersebut perlu diteliti apakah senyawa yang bersifat polar dari ekstrak daun ceplukan dengan penyari dengan etanol  70 % mempunyai efek diuretik.
Senyawa flavonoid mempunyai aktivitas biologis yang bermacam-macam diantaranya sebagai antivirus, antihistamin, diuretik, antihipertensi, bakterisida, estrogenik, mengaktivasi enzim, dan lain-lain (Geissman, 1962).
            Metode penyarian yang dipakai pada penelitian ini adalah maserasi. Maserasi digunakan untuk penyariaan simplisia yang mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan penyari, sehingga zat-zat yang mudah larut akan melarut (Anonim, 1986 ; Ansel, 1989).
            Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah etanol 70%, hal ini dikarenakan senyawa flavonoid larut dalam etanol, aseton, dan metanol 80%. Pelarut tersebut sering dipakai untuk identifikasi flavonoid, pengekstraksian kembali larutan dalam air dengan pelarut organik yang tidak bercampur dengan air tetapi agak polar sehingga sering kali bermanfaat untuk memisahkan senyawa golongan ini dari senyawa yang lebih polar seperti karbohidrat (Robinson, 1995).
Penelitian ini menggunakan hewan uji tikus, sebab tikus relatif resisten terhadap infeksi, tikus tidak begitu fotofoik seperti halnya mencit, aktifitasnya tidak terganggu oleh adanya manusia disekitarnya (Sugiyanto, 1995).

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah ekstrak etanol 70% daun ceplukan mempunyai efek diuretik pada tikus putih  (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar?
2. Seberapa besar dosis ekstrak etanol 70% daun ceplukan yang menunjukkan efek diuretik pada tikus putih  (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah :
1. Mengetahui efek diuretik ekstrak etanol 70 % daun ceplukan terhadap tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar.
2. Mengetahui dosis ekstrak etanol 70% daun ceplukan yang menunjukkan efek diuretik pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar.



D.Kegunaan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak etanol 70% daun ceplukan (Physalis angulata L.) mempunyai efek diuretik terhadap tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar, untuk  mengetahui dosis ekstrak etanol 70% daun ceplukan yang menunjukkan efek diuretik pada tikus putih  (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar.












BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L.)
1. Sistematika tanaman
Divisi                           : Spermatophyta
Sub Divisio                 : Angiospermae
Classis                         : Dicotiledonae
Sub Classis                  : Sympetalae
Ordo                            : Solanales
Familia                        : Solanaceae
Genus                         : Physalis
Species                        : Physalis angulata L
    (Van Steenis, 1997)
2. Nama lain
Nama tanaman Ceplukan pada berbagai daerah di Indonesia yaitu Ceplukan (Melayu), Leletop (Sumatra Timur), Ciplukan, Ceplokan, Ceplukan sapi, Ciciplukan (Jawa), Cecenet, Cecendetan, Cicindit (Sunda), Nyornyoran, Yoryoran(Madura), Keceplokan, Ciciplukan, Angket (Bali), Kenampok, Dedesan (Sasak), Lapunonat (Seram), Daun boba (Ambon), Dagameme (Ternate), Daun loto-loto (Makasar), Leletokan (Minahasa) (Dalimartha, 2006).



3. Morfologi ceplukan
Tanaman ceplukan ini paling banyak terdapat di Kabupaten Parahyangan
(Heyne, 1987). Herba ceplukan tegak dengan tinggi 0,1-1 m. Batang tanaman ceplukan berusuk bersegi tajam dan berongga. Ceplukan memiliki helaian daun bulat telur memanjang bentuk lanset, tangkai bunga tegak dengan ujung yang mengangguk dan Mahkota berbentuk lonceng lebar. Tangkai sari tanaman ceplukan berwarna kuning pucat dengan kepala sari seluruhnya biru muda. Buah ceplukan berbentuk buni bulat memanjang pada waktu masak kuning (Van Steenis, 1997).
4. Kegunaan ceplukan
Tanaman ceplukan berkhasiat sebagai pereda demam, penghilang nyeri, peluruh kencing (diuretik), kencing manis (diabetes melitus), anti toksik dan pereda batuk(Dalimartha, 2006). Tanaman ceplukan juga digunakan sebagai obat antidiabetes,hipertensi, asam urat, pembengkakan testis, influenza dan radang tenggorokan (Wijayakusuma, 2004).
Penggunaan herba ceplukan secara tradisional yaitu 15 gram herba segar dalam 3 gelas air kemudian direbus hingga airnya tinggal satu gelas lalu disaring dan di minum (Hariana, 2007). Akar ceplukan digunakan sebagai obat cacing dan penurun demam. Daun ceplukan digunakan untuk penyembuhan patah tulang, bisul, borok, penguat jantung, keseleo, nyeri perut, kencing nanah (Sudarsono dkk., 2002).
Buah ceplukan digunakan sebagai obat gusi berdarah, obat bisul dan obat mulas, sedangkan daunnya berkhasiat sebagai obat bisul (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
5. Kandungan kimia
Kandungan zat aktif pada tanaman Ceplukan yaitu buah Ceplukan mengandung saponin dan flavonoid. Daun Ceplukan mengandung senyawa asam sitrat, fisalin sterol/terpen, saponin, flavonoid, alkaloid (Anonim, 1995). Kulit  buah mengandung senyawa C27H44O-H2O. Cairan buah Ceplukan mengandung zat gula, dan biji Ceplukan mengandung asam elaidat (Dalimartha, 2006). Physalis angulata L. mengandung saponin, flavonoid, dan polifenol (Depkes 2000).
5.1 Saponin. Senyawa aktif permukaan yang kuat menimbulkan basa jika dikocok dalam air (Robinson 1995). Saponin mempunyai rasa pahit yang menusuk biasanya menyebabkan bersin atau iritasi terhadap selaput lendir bersifat racun terhadap binatang berdarah dingin seperti ikan, bersifat hemolitik dan dapat membentuk larutan koloidal dalam air, membentuk busa yang mantap pada penggojokan, sering digunakan sebagai deterjen. Selain itu, juga meningkatkan absorbsi diuretika, serta merangsang kerja ginjal.
5.2 Flavonoid. Senyawa polifenol yang mengandung  15 atom karbon yang tersusun dalam 2 cincin benzen yang dihubungkan oleh 3 atom karbon cincin alifatik sebagai pembentuk kerangka dasar C6 - C3 - C6   artinya kerangka karbonnya terdiri dari 2 gugus C6 (cincin benzen tersubstitusi) disambungkan oleh rantai alifatik 3 karbon (Robinson, 1995).
Flavonoid mempunyai 2 (dua) bentuk flavonoid yaitu yang terdapat dalam bentuk bebas (aglikon) dan dalam bentuk terikat gula (glikosida). Sebagian besar terdapat dalam bentuk glikosida, baik mono, di, triglikosida (Harborne, 1987).
Penggolongan flavonoid berdasarkan atas penambahan rantai oksigen heterosiklik dan perbedaan distribusi dari gugus hidrofilnya. Perbedaan oksidasi dibagian atom C menentuka sifat, khasiat, dan golongan atau type dari flavonoid. Klasifikasi flavonoid berdasarkan perbedaan rantai C3 yaitu = flavon, flavonol, flavonon, flavononol, isoflavon, auron, dan calcon. Bagian terbesar yang sering ditemukan dalam tanaman adalah flavon dan flavonol (Harborne, 1987).
Senyawa flavonoid mempunyai aktivitas biologis yang bermacam-macam diantaranya sebagai antivirus, antihistamin, diuretik, anti hipertensi, bakteriosida, estrogenik, mengaktivasi enzim, dan lain-lain (Geissman, 1962).
Kelarutan flavonoid berbeda-beda terhadap berbagai pelarut sesuai dengan golongan substitusinya. Pelarutan ini disebabkan karena polaritas yang berbeda-beda. Dalam memilih pelarutnya tidak hanya tergantung pada kandungan zat aktif
yang diselidiki tetapi juga bagaimana substansi tersebut diambil (Harborne, 1987).
            5.3 Polifenol. Polifenol merupakan inti benzen yang mempunyai gugus hidroksi lebih dari satu. Senyawa-senyawa polifenol sederhana, misalnya hidrokuion, resorsinol, dan pirokatekol. Polifenol jarang ditemukan dalam tumbuhan tinggi. Senyawa-senyawa yang paling banyak ditemukan adalah arbutin dan metil eter (Manitto, 1992). Senyawa polifenol merupakan bahan polimer paling penting dalam tumbuhan dan cenderung mudah larut dalam air karena berikatan dengan gula sebagai glikosida (Harborne, 1987).
B.Diuretika
1.Definisi diuretik
Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran (kehilangan) zat-zat terlarut air (Sunaryo, 1995).
2.Pembentukan urin
Fungsi utama ginjal adalah untuk mengeluarkan semua zat asing atau toksis dari tubuh, umpamanya obat-obat serta hasil penguraiannya, dan sisa pertukaran zat dari tubuh sendiri. Pengeluaran zat-zat ini terjadi sebagai larutan dalam air kemih.
Ginjal adalah organ tubuh yang terpenting untuk mengatur homeostatis. Yang dimaksudkan suatu kesetimbangan dinamis antara cairan di dalam dan di luar sel-sel yang terutama sekali tergantung dari pertukaran  Na+. Ion-ion ini terutama berada di luar sel dalam cairan antara sel dan dalam plasma darah, sedangkan ion kalium adalah sebaliknya (Tan dan Rahardja, 1991)
Pembentukan urin dari darah dalam batas yang sederhana terdiri dari filtrasi glomerulus, reabsorpsi dan ekskresi selektif dari tubulus. Proses diuresis dimulai dengan mengalirnya darah kedalam gumpalan pembuluh darah (glomerulus) yang terletak di bagian kulit (korteks) dari ginjal.
Dinding-dinding glomeruli ini bekerja sebagai saringan yang halus secara pasif menahan sel-sel darah merah dan zat-zat putih telur, tetapi dapat ditembus oleh air, garam-garam dan glukosa. Air saringan glomeruli (ultra filtrasi) yang diperoleh pada penyaringan ini mengandung elektrolit-elektrolit dari darah di samping banyak air ditampung di wadah-wadah (kapsula Bowman) yang mengelilingi tiap gumpalan seperti corong dan disalurkan melalui pipa-pipa kecil (tubuli).
Tubulus ini dibagi dalam bagian proksimal dan distal, sedangkan di antara dua bagian ini terletak  suatu bagian lengkungan yang disebut ”Henle’s loop”. Disini terjadi penarikan kembali secara aktif dari  air dan zat-zat kimia (glukosa dan sebagian garam-garam yang masih berguna bagi tubuh) dan dikembalikan ke darah melalui kapiler-kapiler yang meliputi tubuli tersebut. Zat-zat yang tidak berguna, seperti ampas-ampas penguraian dari metabolisme tidak diserap kembali. Dengan demikian, ultra filtrat yang tiap harinya dihasilkan rata-rata 180 liter untuk seorang dewasa, dipekatkan hingga menjadi lebih kurang 1 liter air kemih, sisanya lebih dari 99% direabsorbsi oleh tubuli (Tan dan Rahardja, 1991).
3. Penggolongan diuretik
Diuretik yang efektif untuk menghilangkan air dan natrium adalah sebagai berikut :
3.1.Diuretik tiazid
Tiazid bekerja pada tubulus kontortus distal ginjal, sesudah ansa Henle dengan meningkatkan ekskresi natrium, klor dan air. Tiazid dipakai untuk mengobati hipertensi dan edema perifer. Waktu paruh tiazid lebih panjang dari pada diuretik kuat. Tiazid terbagi dalam tiga kelompok sesuai dengan lama kerjanya : tiazid kerja pendek memiliki lama kerja kurang dari 12 jam; tiazid kerja menengah lama kerjanya antara 12-24 jam; dan yang bekerja lama memiliki lama kerja lebih dari 24 jam (Kee dan Hayes, 1996). Contohnya : hidroklorothiazida, klortalidon, mefrusida, indapamida, xipamida, dan klopamida (Tan dan Rahardja, 1991).
3.2. Diuretik Ansa Henle
Diuretik kuat bekerja pada ansa Henle dengan menghambat transport klorida terhadap natrium ke dalam sirkulasi (menghambat reabsorpsi natrium pasif). Garam natrium dan air akan keluar bersama dengan kalium, kalsium dan magnesium. Obat-obat ini hanya memiliki sedikit efek terhadap gula darah, tetapi kadar asam urat meningkat (Kee dan Hayes, 1996).
Obat-obat golongan ini sangat poten dan menyebabkan penurunan jumlah air dan elektrolit dalam jumlah besar. Efek dari diuretik ini berkorelasi dengan dosis yang berarti dengan meningkatnya dosis maka efek dan respon obat juga meningkat. Waktu paruh diuretik kuat bervariasi dari 30 menit sampai 1,5 jam. Waktu awal kerja dari diuretik terjadi setelah 30-60 menit. Efek samping yang sering dijumpai adalah ketidakseimbangan elektrolit dan cairan, seperti hipokalsemia, dan hipokloremia (Kee dan Hayes, 1996). Contohnya : furosemida, bumetanida, dan etakrinat (Tan dan Rahardja, 1991).
3.3. Diuretik hemat kalium
Diuretik hemat kalium dipakai untuk diuretik ringan atau dalam kombinasi dengan obat antihipertensi (contohnya spironolakton, triamterence). Obat-obat ini bekerja pada tubulus distal ginjal untuk meningkatkan ekskresi natrium dan air dan retensi kalium. Kalium direabsorpsi dan natrium diekskresi. Efek samping utama dari obat-obat ini adalah hiperkalemia (Kee dan Hayes, 1996).
3.4. Diuretik osmotik
Diuretik osmotik (contohnya manitol) dapat meningkatkan konsentrasi plasma dan cairan dalam tubulus ginjal. Diuretik osmotik dapat mengekskresikan natrium, klor, kalium, dan air. Golongan obat ini dapat mencegah payah ginjal, untuk mengurangi tekanan intrakranial (misalnya edema otak) dan untuk menurunkan tekanan intraokular (misalnya glaukoma) (Kee dan Hayes, 1996).
3.5. Penghambat anhidrase karbonik
Penghambat anhidrase karbonik (Contohnya asetazolamid, diklorfenamid, etoksilamid, dan metozilamid) menghambat kerja enzim anhidrase karbonik yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan asam-basa (keseimbangan ion hidrogen dan bikarbonat). Penghambatan enzim ini menyebabkan peningkatan pengeluaran natrium, kalium dan bikarbonat. Golongan obat ini terutama dipakai untuk menurunkan tekanan intraokular pada pasien yang menderita glaukoma kronik tetapi tidak dipakai pada glaucoma akut. Pemakaian yang lain adalah diuresis, penanganan epilepsi, dan pengobatan gangguan karena tekanan darah yang tinggi (Kee dan Hayes, 1996).


3.6. Diuretik merkuri
Obat-obat dalam golongan ini sifatnya mengiritasi saluran cerna. Oleh karena itu, diuretik merkuri sudah jarang dipakai sebagai obat diuretik (Kee dan Hayes, 1996).
Obat yang bekerja pada tubulus renalis bermanfaat dalam keadaan klinis yang melibatkan elektrolit abnormal atau metabolism air. Maka kerja masing-masing obat dipahami dalam hubungan ke tempat kerjanya di dalam nefron dan fisiologi normal segmen itu (Katzung, 2001).
4.Mekanisme diuretika
Mekanisme transport tubulus renalis dari obat tersebut adalah :
4.1. Tubulus proksimalis
Natrium bikarbonat, glukosa, asam amino dan solut organik lebih mudah direabsorpsi dalam bagian awal tubulus proksimalis karena konsentrasi solutnya menurun. Air direabsorpsi secara pasif untuk menjaga osmolalitas yang hampir konstan pada cairan tubulus proksimal. Konsentrasi larutan dalam lumen menurun terhadap konsentrasi inulin, suatu tanda bahwa eksperimental tidak disekresikan ataupun diabsorpsi oleh tubulus ginjal (Katzung, 2001).
Larutan yang direabsorpsi dalam tubulus proksimal yang paling relevan terhadap kerja diuretiknya adalah natrium bikarbonat dan natrium klorida. Reabsorpsi natrium bikarbonat oleh tubulus proksimal diawali dengan kerja pertukaran Na+ / H+ yang terletak pada membrane lumen dari sel epitel tubulus proksimal. Reabsorpsi bikarbonat di tubulus proksimal tergantung kepada aktivitas carbonic anhydrase (Katzung, 2001).
Larutan yang tidak permeabel (impereant) dalam jumlah yang besar seperti glukosa dan manitol hadir dalam cairan tubuler, reabsopsi air akan menyebabkan konsentrasi larutan meningkat pada suatu titik sehingga osmolalitas cairan tubuler meningkat dan reabsorpsi secara jauh lebih terhambat. Ini adalah mekanisme terjadinya diuretik osmosis (Katzung, 2001).
4.2.  Ansa Henle (lengkungan Henle)
Pada perbatasan antara garis dalam dan luar dari bagian luar medula, merupakan awal dari cabang tipis ansa Henle. Cabang tipis ini tidak berpartisipasi pada reabsorpsi garam aktif tetapi memberi konsentrasi pada reabsorpsi air. Untuk itu cabang tipis ini adalah titik tangkap kerja tambahan untuk diuretik osmotik. Cabang meningkat yang tebal pada ansa Henle secara aktif mereabsorpsi NaCl dari lumen (sekitar 35% dari natrium tersaring). Sistem transport NaCl pada membran luminal cabang meningkat yang tebal adalah kotrasporter Na+/K+/2Cl. Penghambatan transport garam pada cabang meningkat yang tebal oleh diuretik ansa (loop) menyebabkan peningkatan ekskresi urine kation-kation divalen selain terhadap NaCl (Katzung, 2001).



4.3.Tubulus berbelit distal
NaCl yang direabsorpsi tubulus berbelit distal (distal convoluted tubule) lebih sedikit jumlahnya (hanya sekitar 10% dari NaCl tersaring). Bagian ini tidak permeabel air, dan reabsorpsi NaCl secara lebih jauh mengencerkan cairan tubulus. Transport NaCl dilakukan oleh diuretik dari kelompok tiazid (Katzung,  2001).
4.4. Tubulus pengumpul
Tubulus pengumpul adalah sebuah tempat yang terdapat berbagai mineralokortikoid menampakkan pengaruh yang signifikan atau tempat utama dari sekresi kalium oleh ginjal dan tempat terjadinya semua perubahan-perubahan metabolisme kalium yang disebabkan diuretik. Tubulus pengumpul/kolektor bertanggung jawab hanya 2-5% dari reabsorpsi NaCl oleh ginjal, selain itu juga bertanggungjawab pada menentukan konsentrasi Na+  dalam urin (Katzung, 2001).
 Hormon ADH juga bekerja di tubulus pengumpul dengan jalan mempengaruhi permeabilitas bagi air dari sel-sel saluran ini (Tjay dan Rahardja, 2002).
5.         Penggunaan diuretik
 5.1. Edema
Jika terjadi kelebihan air di jaringan–jaringan misal pada dekompensasi jantung setelah infark, dimana peredaran tadi berlangsung sempurna lagi dan air tertimbun di paru–paru, atau pada ascites (busung perut) dimana air tertumpuk di rongga perut serta pada penyakit ginjal (insufisiensi) (Tan dan Rahardja 1991).
5.2. Hipertensi
Guna mengurangi volume darah seluruhnya hingga tekanan darah turun. Di samping itu diduga diuretik umum berkhasiat langsung pada pembuluh darah. Diuretika memperkuat efek obat hipertensi maka biasanya digunakan dalam bentuk kombinasi dengannya.
5.3. Diabetes Insipidus (berkemih berlebihan tanpa adanya gula).
Diuretik justru mengurangi  polyuria secara paradoksal.
5.4. Batu Ginjal
Guna membantu mengeluarkan endapan-endapan kristal dari ginjal dan saluran kemih (Tan dan Rahardja 1991).
5.5               Hiperkalsemia
                                    Obat ansa Henle dapat memperoleh peningkatan ekskresi Ca ke dalam urin dengan pengurangan dalam kadar Ca serum. Efek ini sangat bermanfaat dalam terapi akut hiperkalsemia. Penghambatan fungsi pars asenden tebal juga menyebabkan ekskresi jelas bagi NaCl, air, K+, dan Mg2+. Deplesi volume cairan ekskresi harus dicegah untuk menjamin diteruskannya respon diuretik (Katzung 1989).
6.                  Efek samping umum :
Efek samping umum dari diuretika yang sering terjadi adalah :
6.1.             Kehilangan kalium : semua diuretika yang bekerja dimuka tubuli sebagai distal ujung memperbesar ekskresi ion-ion K+ dan H+ karena ditukarkan dengan ion Na+ yang kadarnya 3 mMol/liter. Pencegahan kehilangan kalium dapat dilakukan dengan menelan diuretika secara intermitten (berkala) dan bersama suatu zat penghemat kalium.
6.2.             Hiponatremia dan alkalosis : akibat diuresis yang terlalu pesat dan kuat seperti halnya dengan diuretika lengkungan, maka kadar natrium-plasma dari plasma dapat menurun keras dan terjadinya hiponatremia. Gejala-gejalanya ialah gelisah, kejang-kejang otot, haus, letargi (sering mengantuk), juga kolaps. Terutama orang-orang lanjut usia peka untuk dehidrasi, maka sebaiknya diberikan dosis pemula yang rendah, yang berangsur-angsur dipertinggi, atau obat diberikan secara berkala, misalnya 3-4 kali seminggu.
6.3.             Mengurangi metabolisme glukosa, penurunan metabolisme glokosa dapat mengatasi diabetes hingga dapat terjadi diabetes (yang laten), mungkin karena menekan sekresi insulin. Terutama tiazida terkenal untuk ini, efek anti diabetika oral diperlemah olehnya.
6.4.                  Retensi urat dan hiperurikemia: dapat terjadi pada semua diuretika  terkecuali amilorida. Sebabnya diduga karena adanya saringan antara diuretik dengan asam urat mengenai transpornya di tubuli. Terutama klortalidon memberikan resiko lebih tinggi untuk retensi urat dan serangan encok. Pencegahan dapat dilakukan dengan obat alopurinol atau zat penghalau asam urat yaitu probenesid.
Efek samping yang lain adalah gangguan lambung usus (mual, muntah, diare), rasa letih, nyeri kepal , pusing-pusing dan jarang-jarang reaksi kulit (Tan dan Rahardja 1991).

COOH
Cl
H2NSO2
NH –CH2
O
C. Furosemid




                                                                                                              
                              Gambar 1. Struktur kimia Furosemid

Furosemid merupakan turunan sulfonamid yang berdaya diuretik kuat dan bertitik kerja di lengkungan bagian menaik, sangat efektif pada keadaan edema di otak dan paru-paru yang akut (Tjay dan Rahardja, 2002).
Furosemid adalah diuretik kuat terutama bekerja dengan cara menghambat reabsorpsi elektrolit di ansa Henle bagian epitel tebal; tempat kerjanya di permukaan sel epitel bagian luminal (yang menghadap ke lumen tubuli). Diuretik kuat meningkatkan ekskresi asam yang dapat dititrasi dengan amonia. Termasuk golongan diuretik kuat yaitu asam etakrinat, furosemid, bumetamid. Furosemid lebih banyak digunakan dari pada etakrinat karena gangguan cerna yang lebih ringan dan kurva responnya kurang curam (Sunaryo, 1995).
Masa kerja furosemid biasanya 2-3 jam, sedang waktu paruhnya bergantung pada fungsi ginjal. Karena agen ansa bekerja pada sisi luminal tubulus, respon diuretik berkaitan secara positif dengan ekskresi urin. Sebagai efek diuretiknya agen ansa diduga mempunyai efek langsung pada peredaran darah melalui tatanan beberapa vaskuler. Furosemid meningkatkan aliran darah ginjal dan mengakibatkan redistribusi aliran darah di dalam korteks ginjal (Katzung, 2001).
Ketersediaan hayati furosemid 60% (berkurang bila bersamaan dengan makanan), volume distribusinya 0,11/kg (pada bayi baru lahir 0,81/kg), waktu paruh plasma 1,5 jam, 90% dieliminasi ginjal tanpa dirubah (terutama sekresi tubuler), 10% dimetabolisme di dalam hati (Widodo, dkk., 1993).
Dosisnya 40 mg/hari (kadang perlu dinaikkan sampai 500 mg/hari), pada gagal ginjal maksimal sampai 2 gram/hari, pada anak-anak 1,2 mg/kg/hari bila perlu dapat dinaikkan (Widodo, dkk., 1993).

D. Penyarian
Penyarian adalah penarikan zat pokok yang diinginkan dari bahan mentah obat dengan menggunakan pelarut yang dipilih sehingga zat yang diinginkan akan larut. Pemilihan sistem pelarut yang digunakan dalam ekstraksi harus berdasarkan kemampuannya dalam melarutkan jumlah yang maksimal dari zat aktif dan seminimal mungkin bagi unsur yang tidak diinginkan (Ansel, 1989).
Cairan penyari yang dipilih adalah etanol karena mempunyai sifat mampu mengekstraksi senyawa polar maupun non polar, tidak toksik, tidak ditumbuhi mikroba serta mudah diuapkan. Keuntungan lainnya adalah sifatnya mengendapkan bahan putih telur dan menghambat kerja enzim serta menghasilkan suatu bahan aktif yang optimal dimana bahan pengotornya sebagian kecil larut dalam cairan pengekstraksi (Voigt, 1994).
1.        Ekstrak
Ekstrak merupakan sediaan kering, kental, cair, dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok diluar pengaruh cahaya matahari langsung (Anief,  2000).
Ekstrak berdasarkan konsistensinya dibedakan menjadi tiga, yaitu ekstrak cair, ekstrak kental, ekstrak kering. Ekstrak cair merupakan sediaan cair hasil dari penyarian simplisia. Ekstrak kental merupakan sediaan kental yang dibuat dari simplisia kemudian diuapkan pelarutnya. Ekstrak kering merupakan sediaan yang berbentuk bubuk yang dibuat dari hasil tarikan simplisia yang diuapkan dengan pelarut hingga kering (Voigt, 1994).
2.        Simplisia
Simplisia adalah bentuk jamak dari kata simpleks yang berasal dari kata simple berarti satu atau sederhana. Istilah simplisia dipakai untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang masih berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk, kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan (Anonim, 1979).
3.        Maserasi
Maserasi berasal dari kata macerare yang artinya mengairi, melunakkan, merendam. Maserasi adalah cara ekstraksi yang paling sederhana, paling baik digunakan untuk bahan sampel yang berupa serbuk simplisia yang halus yang disatukan dengan bahan ekstraksi. Metode ini lebih murah, mudah dilaksanakan dan tidak memerlukan energi atau panas. Cocok untuk bahan yang dapat rusak oleh pemanasan, akan tetapi membutuhkan waktu ekstraksi yang cukup lama (Voigt, 1994). Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan akan menembus dinding sel dan masuk kedalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif didalam dan diluar sel, maka larutan yang terpekat didesak keluar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan yang diluar dan didalam sel (Ansel, 1989).
Maserasi serbuk simplisia yang akan diekstraksi biasanya ditempatkan pada wadah atau bejana yang bermulut lebar, bersama dengan cairan penyari yang telah ditetapkan, bejana ditutup rapat dan isinya dikocok berulang-ulang, lamanya biasanya berkisar 2-14 hari. Pengocokan memungkinkan pelarut segar mengalir berulang-ulang, masuk ke seluruh permukaan dari serbuk simplisia yang sudah halus (Ansel, 1989).
Ekstrak hasil maserasi dipisahkan ampasnya dengan menyaring atau menyari ampas yang telah dibilas bebas dari ekstrak dengan penambahan cairan penyari melalui ayakan atau saringan ke dalam seluruh ekstrak dalam wadahnya (Ansel, 1989).


4.        Larutan penyari
Larutan penyari yang digunakan dalam melarutkan zat-zat aktif harus memenuhi beberapa kriteria. Pelarut yang digunakan harus murah, mudah didapat, stabil secara kimia maupun fisika, bersifat netral dan selektif (melarutkan zat-zat yang diinginkan), dapat mencegah bahan dari kontaminasi mikroba, tidak mudah terbakar.
4.1. Etanol. Etanol merupakan pelarut serbaguna yang digunakan untuk ekstraksi pendahuluan. Pelarut etanol dapat melarutkan alkaloid basa, minyak menguap, glikosida, antrakinon, flavonoid, steroid dan saponin (Depkes, 1987).
Campuran alkohol–air merupakan campuran bahan pelarut yang berbeda dan sering digunakan. Cairan pegekstraksi etanol 70% sangat sering didapatkan dari hasil bahan aktif yang optimal dimana bahan pengotor hanya skala kecil dalam cairan pengekstraksi. Keuntungan lain sifatnya menghambat kerja enzim (Voigt, 1994).
4.2. Etil asetat. Etil asetat merupakan pelarut semi polar, mudah menguap dan mudah terbakar, maka penyimpanannya dalam wadah tertutup dan terhindar dari panas. Etil asetat merupakan cairan jernih tidak berwarna pada suhu kamar dengan bau khas seperti buah, larut dalam 15 bagian air bercampur etanol dan eter, titik didihnya 760C. senyawa yang dapat larut kedalam pelarut ini adalah flavonoid (Harborne, 1987).
4.3. n-Heksan. merupakan Suatu hasil hasil penyulingan minyak tanah yang telah bersih terdiri suatu campuran rangkaian hidrokarbon, tidak berwarna atau pucat, transparan, bersifat volatile, mudah terbakar, bau karakteristik, tidak dapat larut air, dapat larut dalam alkohol, benzene, cloroform, eter. Uapnya mudah meledak bila berikatan dengan udara, sebaiknya disimpan di tempat dingin. Digunakan sebagai pelarut untuk lemak (Martindale, 1972).

E. Binatang percobaan
1. Sistematika tikus putih
            Sistematika binatang percobaan  menurut Sugiyanto (1995) adalah sebagai berikut :
            Filum               : Chordata
            Sub filum        : Vertebrata
            Classis             : Mamalia
            Sub Classis      : Placentalia
            Ordo                : Rodentia
            Familia            : Muridae
            Genus              : Rattus
            Spesies            : Rattus norvegicus
2. Karakteristik utama tikus putih
Tikus putih relatif resisten terhadap infeksi dan sangat cerdas. Tikus putih pada umumnya tenang dan mudah untuk ditangani. Tikus putih tidak begitu bersifat fotofobik seperti halnya mencit, dan kecenderungan untuk berkumpul dengan sesamanya tidak begitu besar. Aktivitasnya tidak terganggu oleh adanya manusia di sekitarnya. Suhu tubuh normal 37,5oC, laju respirasi normal 210 tiap menit. Tikus putih bila diperlakukan kasar tikus menjadi galak dan sering menyerang si pemegang (Sugiyanto, 1995).
3. Jenis kelamin
Sumber variasi availabilitas sistemik, distribusi, dan kecepatan eliminasi obat-obatan pada umumnya jenis kelamin hewan tidak penting. Tikus jantan kecepatan metabolisme obat lebih cepat dibandingkan dengan tikus betina dan kondisi biologis tubuh yang lebih stabil dibanding tikus betina. Pada tikus betina secara berkala dalam tubuhnya mengalami perubahan kondisi seperti masa kehamilan, menyusui, dan menstruasi (Sugiyanto, 1995).
4.Teknik penanganan hewan uji dan pemberian obat secara oral
Pemegangan tikus biasanya dengan cara mengangkat tikus dari kandang pada pangkal ekornya dengan tangan kanan. Kemudian biarkan tikus mencengkeram alas kasar atau kawat, berikutnya luncurkan tangan kiri dari belakang tubuhnya atau punggungnya ke arah kepala. Selipkan antara jari tengah dan telunjuk pada tengkuk tikus, sedang ibu jari, jari manis dan kelingking (Sugiyanto 1995).
Pemberian obat secara oral dapat juga dilakukan dengan menggunakan jarum oral kanula yang dimasukkan ke dalam mulut kemudian perlahan diluncurkan melalui tepi langit-langit belakang sampai oesophagus. Pemakaian jarum ini harus hati-hati agar dinding oesophagus tidak tembus.



F. Landasan teori     
Tanaman ceplukan berkhasiat sebagai pereda demam, penghilang nyeri, peluruh kencing (diuretik), kencing manis (diabetes melitus), anti toksik dan pereda batuk (Dalimartha, 2006). Efek diuretik dari tanaman ceplukan dibuktikan oleh Azizah (2005), ekstrak air daun ceplukan  konsentrasi 10 % b/v (1,25 g/ kg BB) memberikan efek diuretik pada tikus putih jantan galur Wistar.
Kandungan zat aktif pada tanaman Ceplukan yaitu buah Ceplukan mengandung saponin dan flavonoid. Daun Ceplukan mengandung senyawa asam sitrat, fisalin sterol/terpen, saponin, flavonoid, alkaloid (Anonim, 1995).
Saponin tidak larut dalam pelarut non polar, paling cocok diekstraksi memakai etanol atau metanol panas  70-96%  dan kemudian lipid dan pigmen dipisahkan dari ekstrak dengan memakai benzen (Harborne, 1987). Alkaloid dalam bentuk asam larut dalam pelarut polar seperti air dan etanol, sedangkan dalam bentuk basa larut dalam kloroform, eter, aseton, amonia, dan metilena klorida. Flavonoid larut dalam etanol, aseton, dan metanol 80%. Pelarut tersebut sering dipakai untuk identifikasi flavonoid, pengekstraksian kembali larutan dalam air dengan pelarut organik yang tidak bercampur dengan air tetapi agak polar sehingga sering kali bermanfaat untuk memisahkan senyawa golongan ini dari senyawa yang lebih polar seperti karbohidrat (Robinson, 1995). Polifenol larut dalam pelarut polar seperti air jika gugus hidroksil bertambah banyak, mudah larut dalam larutan hidroksida encer dalam air (Robinson, 1995).
Pada penelitian ini digunakan ekstrak yang didapat dari maserasi dengan menggunakan pelarut etanol. Pelarut etanol dapat digunakan untuk menyari zat yang kepolaran relatif tinggi sampai relatif rendah, karena etanol merupakan pelarut universal, etanol tidak menyebabkan pembengkakan membran sel, dapat memperbaiki stabilitas bahan obat yang terlarut dan juga efektif dalam menghasilkan jumlah bahan aktif yang optimal (Voigt, 1994). Sehingga memungkinkan zat aktif dapat tersari dengan penyari etanol ini. Dengan demikian kemungkinan ekstrak etanol tersebut juga mempunyai efek diuretik pada tikus jantan Wistar.

G. Hipotesis
Berdasarkan permasalahan yang ada, dapat disusun hipotesis dalam penelitian ini yaitu, ekstrak etanol 70 % daun ceplukan  mempunyai efek diuretika pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar.